Bayi
tidak mampu mengunakan kata-kata, bayi terutama menggunakan dan memhami
komunikasi nonverbal. Bayi mengkomunikasikan kebutuhan dan perasaannya melalui
perilaku nonverbal dan vokalisasi yang dapat diinterpretasikan oleh individu
yang berada di sekitar mereka dalam waktu yang cukup lama. Bayi tersenyum dan
berguma ketika merasa kenyang dan menangis ketika mengalami tekanan. Tangisan
dicetuskan oleh stimulus yang tidak menyenangkan dari dalam atau luar, seperti
lapar, nyeri, pengekangan tubuh, atau kesepian. Orang dewasa
menginterprestasikan bahwa bayi tersebut memerlukan sesuatu dan berusaha
menghilangkan rasa tidak nyaman serta menggurangi rasa tidak ketegangan.
Menangis (atau keinginan untuk menangis) tetap menjadi perangkat dari
komunikasi pada setiap orang.
Bayi
berespon terhadap prilaku nonverbal orang dewasa. Mereka menjadi diam ketika
dipeluk, ditepuk atau menerima segala bentuk kontak fisik lembut. Mereka
mendapatkan kenyamanan dari bunyi suara, walaupun mereka tidak mengerti
kata-kata yang diucapkan. Sampai bayi mencapai usia yang dapat mengalami kecemasan
terhadap orang asing, mereka berespon dengan cepat terhadap setiap gendongan
yang lembut dan erat, dan kata-kata yang tenang serta penuh kedamaian. Suara
keras serta kasar serta pengerakan tiba-tiba akan menangkutkan bayi.
Perhatian
yang lebih tua berpusat pada diri mereka sendiri dan orang tuanya; oleh karena
itu, orang asing merupakan ancaman yang pontesial kecuali jika terbukti
sebaliknya. Mengulurkan tangan dan memanggil anak jarang bersahil, terutama
jika bayi sedang bersama orang tuanya. Apabial bayi harus digendong, angkat
saja dia dengan cepat dan mantap tanpa banyak gerakan tubuh. Observasi posisi
orang tua ketika menggendong bayi. Sebagian bayi tahu posisi dan cara
menggendong tertentu yang mereka sukai. Secara umum, bayi lebih sengang dengan
posisi tegak dari pada horizontal. Dengan menggendong bayi, ia dapat melihat
orang tuanya. Sampai mereka mengembangkan pemahaman bahwa suatu objek (dalam
hal ini orang tuanya) yang bergerak dari lapang pandang masih tetap ada, mereka
tidak memiliki cara untuk mengetahui objek tersebut masih ada disana.
Wong Donna L, 2008. Buku ajar Keperawatan Pediatrik volume1, jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar