Rabu, 10 Oktober 2012

SP 1 RESIKO GANGGUAN SENSORI PERSEPSI HALUSINASI PENGLIHATAN


STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN SETIAP HARI
RESIKO GSP: HALUSINASI (Sp 1)

Masalah utama : Resiko Gsp: Halusinasi
Pertemuan : ke-5/ Sp 1
Nama klien : Tn. Y
Ruangan : Puri Nurani
Hari / tanggal : Jumat-27-7-2012

A.    Proses Keperawatan
1.      Kondisi klien
Klien mengatakan kondisinya saat ini merasa sedikit membaik, namun badanya sedikit lemas dan mengantuk. Klien mengatakan sudah dua kali melihat banyangan ibunya  jenguk klien ke RSJ di dekat pintu kamarnya.

2.      Diagnose keperawatan
Resiko GSP : Halusinasi penglihatan

3.      Tujuan khusus
·         Klien dapat menjelaskan jenis, isi, waktu, frekuensi halusinasinya
·         Klien dapat mengenal situasi yang menimbulkan halusinasi
·         Klien dapat mengenal respon terhadap halusinasi
·         Klien mampu menghardik halusinasinya
·         Anjurkan klien memasukan cara menghardik kedalam jadwal kegiatan harian

4.      Tindakan keperawatan
·         Identifikasi jenis, isi, waktu, frekuensi halusinasi klien
·         Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
·         Identifikasi respon klien terhadap halusinasi
·         Ajarkan klien menghardik halusinasi
·         Anjurkan klien memasukkan cara menghardik kedalam jadwal kegiatan harian



B.     Proses Pelaksanaan
1.      Orientasi
a)      Salam terapeutik
“Selamat pagi pak Yap kakap
b)      Evaluasi / validasi
“ Bagaimana perasaan bapak hari ini? Kegiatan apa saja yang sudah bapak lakukan?” Pak yap masih ingat apa yang kemarin kita bicarakan? Hari ini kita mau berbincang-bincang tentang apa? Hari ini kita bercakap-cakap tentang bayangan-bayangan  yang Pak Yap lihat dan cara mengontrolnya dengan menghardik.
c)      Kontrak
·         Hari ini kita akan berbincang-bincang di ruangan, waktunya tidak lama hanya sekitar 15 menit. Bagaimana Pak yap sudah siap?”
·         Tujuanya kita berbincang-bincang yaitu agar pak yap mengetahui cara mengendalikan halusinasi dengan menghardik
2.      Fase kerja
Apakah Pak Yap melihat bayangan tanpa ada wujudnya? Apa yang dikatakan bayangan itu?”
“Apakah terus-menerus terlihat atau sewaktu-waktu? Kapan yang paling sering Pak Yap lihat bayangan itu? Berapa kali sehari Pak Yap alami? Pada keadaan apa bayangan itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri?”
“ Apa yang Pak Yap  rasakan pada saat melihat bayangan itu?”
“ Apa yang Pak Yap  lakukan saat melihat bayangan itu? Apakah dengan cara itu bayangan-bayangan itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah bayangan-bayangan itu muncul?
“Pak Yap, ada empat cara untuk mencegah bayangan-bayangan itu muncul. Pertama, dengan menghardik bayangan tersebut. Kedua dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang ke empat minum obat dengan teratur.”
“ Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik”.
“ Caranya sebagai berikut: saat bayangan-bayangan itu muncul, langsung Pak Yap tutup mata dan katakan dalam hati, pergi saya tidak mau  lihat kamu, kamu tidak nyata . Kamu  hanya bayangan. Begitu diulang-ulang sampai bayangan  itu tak terlihat lagi. Coba Pak Yap peragakan! Nah begitu ….bagus! Coba lagi ! Ya bagus Pak Syamsir sudah bisa”
” Jadi ada 4 cara untuk mengontrol halusinasi, yaitu dengan cara menghardik, bercakap-cakap, melakukan aktivitas dan minum obat secara teratur. Hari ini yang kita pelajari yaitu dengan cara menghardik.”
3.      Terminasi
·   Evaluasi  Subjektif
“Bagaimana perasaan Pak Yap setelah peragaan latihan tadi?”
Evaluasi Objektif
” Coba Pak Yap ulangi lagi apa yang sudah kita pelajari hari ini? Iya bagus Pak Yap”
·         Rencana tindak lanjut
” Kalau bayangan-bayangan itu muncul lagi, silahkan coba cara tersebut! Terus berlatih ya Yap walaupun saya sedang tidak ada. Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya?.
·         Kontrak
Topik : “Baiklah Pak Yap besok kita akan bertemu untuk belajar dan melatih cara kedua mengontrol halusinasi dengan becakap-cakap dengan orang lain.”
Tempat : “Pak Yap mau dimana tempatnya? Oh Pak Yap ingin di tempat tidur yah?”
Waktu : ”Jam berapa Pak Yap  bisa. Bagaimana klo jam 10 saja?Waktunya hanya 15 menit saja.”
 “Baiklah, sampai jumpa. Assalamu’alaikum”

SP 2 HARGA DIRI RENDAH


STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN SETIAP HARI
HARGA DIRI RENDAH (Sp 2)

Masalah utama : Harga Diri Rendah
Pertemuan : ke-4/ Sp 2
Nama klien : Tn. Y
Ruangan : Puri Nurani
Hari / tanggal : Kamis-26-7-2012

A.    Proses Keperawatan
1.      Kondisi klien
Klien mengatakan dirinya jelek, Klien mengatakan lebih senang sendiri, Klien terlihat menyendiri, Klien terlihat murung  dan tidak berinisiatif berinteraksi dengan orang lain. Klien pernah dipukuli oleh temannya, klien suka menunduk dan tatapan mata kurang.

2.      Diagnose keperawatan
Harga diri rendah

3.      Tujuan khusus
·         Klien dapat melatih kemampuan kedua yaitu menyapu lantai
·         Klien dapat memasukan kegiatan menyapu kedalam jadwal kegiatan harian

4.      Tindakan keperawatan
·         Evaluasi jadwal kegiatan harian klien
·         Latih klien sesuai dengan kemampuan yang kedua yaitu menyapu lantai
·         Anjurkan klien memasukan kegiatan menyapu lantai dalam jadwal harian
·         Beri pujian pada klien terhadap keberhasilan klien


B.     Proses Pelaksanaan
1.      Orientasi
a)      Salam terapeutik
“Selamat pagi pak Yap kakap

b)      Evaluasi / validasi
“ Bagaimana perasaan bapak hari ini? Kegiatan apa saja yang sudah bapak lakukan?”

c)      Kontrak
·         Topik : “Bagaimana kalau kita bincang-bincang tentang kemampuan bapak yang ke 2 yaitu menyapu lantai tujuanya agar bapak dapat melakukan kegiatan yang masih bisa dilakukan di RS?”
·         Waktu : “Bagaimana kalau waktunya 10 menit saja?”
·         Tempat : “Bapak mau bincang-bincang dimana?, bagaimana kalau disini saja?”

2.      Fase kerja
“ sebelumnya kira-kira apa alat-alat yang dibutuhkan dalam kegiatan menyapu?”
“iya betul sekali, alat-alat yang kita butuhkan untuk menyapu yaitu sapu dan pengki dan tong sampah untuk membuang sampahnya,” orang lain pernah menilai kegiatan yang bapak lakukan atau tidak? Biasanya komentar mereka apa?”
“itu tandanya bapak masih memiliki kelebihan lain yang bisa dilakukan, contohnya menyapu”
“ bagus bapak, saya harap bapak dapat memasukan kegiatan ini kedaam jadwal harian bapak”

3.      Terminasi
a.       Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang dan latihan menyapu lantai?”

b.      Evaluasi objektif
“ jadi, apa saja kemampuan yang bapak miliki, selain bernyanyi? Ya, ternyata bapak banyak memiliki kemampuan yang dapat dilakukan dirumah sakit ini”
c.       Rencana tindak lanjut
“ karena kita sudah menyapu lantai ini besok bapak bisa melakukan kembali kegiatan menyapu lantai ruangan RSJ ini. Dan sekarang mari kita masukkan kedalam jadwal harian. Bapak mau berapa kali menyapu lantai? Bagus 2 kali ya, pagi dan sore. Kalau pagi jamberapa? Dan kalau sore jam berapa?Kalau begitu, besok kita bertemu lagi ya pak, jam 10 WIB. Besok kita akan berbincang-bincang tentang cara menghardik. Kalau begitu saya cukup, sampai jumpa besok ya pak”

SP 1 HARGA DIRI RENDAH


STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN SETIAP HARI
HARGA DIRI RENDAH

Masalah utama : Harga Diri Rendah
Pertemuan : ke-4/ Sp 1
Nama klien : Tn. Y
Ruangan : Puri Nurani
Hari / tanggal : Kamis-26-7-2012

A.    Proses Keperawatan
1.      Kondisi klien
Klien mengatakan dirinya jelek, Klien mengatakan lebih senang sendiri, Klien terlihat menyendiri, Klien terlihat murung  dsn tidk berinisiatif berinteraksi dengan orang lain

2.      Diagnose keperawatan
Harga diri rendah

3.      Tujuan khusus
·         Klien dapat membina hubungan saling percaya
·         Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki
·         Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan
·         Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuannya

4.      Tindakan keperawatan
·         Bina hubungan saling percaya
·         Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
·         Bantu klien menilai kemampuan klien yang masih dapat digunakan
·         Bantu klien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai kemampuan
·         Latih klien sesuai kemampuan yang dipilih
·         Berikan pujian yang wajar terhadap keberhasilannya
·         Anjurkan klien memasukkan kegiatan kedalam jadwal harian


B.     Proses Pelaksanaan
1.      Orientasi
a)      Salam terapeutik
“Selamat pagi pak Yap kakap
b)      Evaluasi / validasi
“ Bagaimana perasaan bapak hari ini? Kegiatan apa saja yang sudah bapak lakukan?”
c)      Kontrak
·         Topik : “Bagaimana kalau kita bincang-bincang sebentar tentang hal-hal positif yang bias bapak lakukan sehari-hari?”
·         Waktu : “Bagaimana kalau waktunya 10 menit saja?”
·         Tempat : “Bapak mau bincang-bincang dimana?, bagaimana kalau disini saja?”
d)     Tujuan
“Yang bertujuan untuk mengarahkan bapak pada kegiatan positif yang bapak miliki dan memasukan kegiatan tersebut  ke dalam jadwal harian bapak”
2.      Fase kerja
“Baiklah bapak, apa yang menyebabkan bapak dari tadi kelihatan melamun dan menyendiri?”
“Kegiatan apa yang bapak lakukan sehari-hari?, dan kegiatan apa yang bapak sukai?”
“Bagus ternyata bapak mempunyai suatu keahlian yang tidak semua orang bias?”
“Bagaimana kalau sekarang bapak melakkan kegiatan yang bapak sukai?”
“Saya harap bapak dapat memasukan kegiatan ini ke dalam jadwal kegiatan harian bapak?”
3.      Terminasi
a.       Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang?”
“Bapak, merasa senang tidak dengan latihan kita tadi?”
b.      Evaluasi objektif
“Coba bapak sebutkan kembali yang menyebabkan bapak selalu merendahkan diri dan tidak mau bicara?”
c.       Rencana tindak lanjut
“Baiklah bapak, sekarang coba sebutkan kegiatan  positif yang bapak miliki?”
d.      Kontrak
“Baiklah bapak karena waktu berbincang kita sudah selasai saya rasa cukup sampai disini. Bagaimana kalau nanti kita belajar menilai kemampuan yang dimiliki bapak yang dapat digunakan untuk kegiatan selanjutnya?, bagaimana kalau nanti kita berbincang lagi?, jam berapa kita bias berbincang-bincang lagi pak?, bagaimana kalau jam 11.45?, waktunya kurang lebih 10 menit?, kalau begitu saya permisi dulu ya pak!

SP 3 ISOLASI SOSIAL


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
ISOLASI SOSIAL

Masalah     :  ISOLASI SOSIAL
Pertemuan   : ke-3 (tiga), SP 3
Nama klien : Tn.Y
Tanggal : Rabu, 25 Juli 2012
Ruangan : puri nurani

I.       Proses Keperawatan
A.  Kondisi Klien
Klien mengatakan lebih senang sendir, Klien mengatakan malas mengobrol dengan teman-temanya. Klien terlihat menyendiri, Klien tidak berani manatap lawan bicara, klien tampak masih belum mau berkenalan dan berinteraksi dengan orang lain dan bicara klien terdengar lambat
1.      Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial

2.      Tujuan Khusus
-          Klien dapat memahami cara berkenalan dengan orang lain sesuai yang diajarkan perawat
-          Klien dapat memasukan ke dalam jadwal kegiatan latihan berbincang-bincang dengan orang lain dalam kegiatan harian
3.      Tindakan Keperawatan
-          Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
-          Berikan kesempatan kepada pasien berkenalan dengan 2 orang atau lebih
-          Anjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian


A.    Proses Pelaksanaan
1.      Orientasi
a)      Salam Terapeutik
“Selamat pagi pak Yap,,  
b)      Evaluasi / Validasi
“Bagaimana perasaan bapak pada hari ini? Kegiatan harianya sudah dilakukan semua belum ? kemarin siapa saja yang sudah bapak ajak kenalan ?
c)      Kontrak
“Baiklah, ,sesuai dengan kontrak kita kemarin pagi ini rencananya kita akan lagi latihan lagi ya pak ? yaitu berkenalan dengan dua orang ya pak ? bapak mau latihanya dimana ? waktunya sekitar 5 menit ya pak ?
d)     Tujuan
“Tujuan kita latihan berkenalan dengan dua orang,ini sama seperti yang kemarin yaitu   agar bapak tambah lancar berkenalanya dan agar bapak mempunyai lebih banyak temen ya pak !.”

2.      Fase Kerja
-          “pak kita langsung saja ya,bapak mau berkenalan dengan siapa  ? atau bapak mau saya kenalkan dengan teman-teman bapak yang belum bapak kenal ?,,ok kalau begitu sekarang kita temui teman-teman bapak ! coba sekarang bapak praktekan lagi cara berkenalan yang sudah biasa bapak lakukan itu.ia bagus ,,jangan lupa Tanya alamatnya ya pak,,,! Ia bagus…ternyata bapak sudah lancar dan bisa berkenalan dengan baik.coba sekarang bapak berkenalan lagi dengan perawat dan bluder yang lain…! Ia bapak sudah pintar ,,nah sekarang bapak masukan kegiatan latihan ini kedalam jadwal kegiatan harian bapak ya ……
Terminasi
1.      Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaannya setelah tadi sudah berkenalan dengan teman-teman bapak dan dengan perawat atau bluder ?”
2.      Evaluasi Objektif
“Coba bapak sebutkan lagi nama dari teman-teman bapak,suster dan bluder yang sudah bapak ajak kenalan,,bagus pak dan jangan lupa ya pak jadwal kegiatan harianya di isi?”

3.      Tindak Lanjut
“Pertemuan kita kali ini saya rasa cukup, bapak nanti jangan lupa praktekan lagi ya cara berkenalan dengan orang lain yang belum bapak kenal.dan jangan lupa kegiatan harianya di isi ya pak…

4.      Kontrak Yang Akan Datang
“Baiklah pak, nanti siang saya akan kembali lagi untuk bertemu dengan bapak kita akan berbincang-bincang tentang kemampuan yang bapak miliki.bapak mau mengobrol dimana ? Kalau begitu saya permisi dulu ya”