Jumat, 11 November 2011

LP DEFISIT PERAWATAN DIRI


LAPORAN PENDAHULUAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI


I.       Kasus ( masalah utama )
              
1. pengertian
            Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktifitas perawatan diri secara mandiri seperti mandi ( hygiene ) , berpakaian / berhias, makan dan BAB atau BAK ( toileting ). ( Sumber: NITA FITRIA, 2009 )

            Defisit perawatan diri adalah Salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan hidupnya, kesehatannya,dan kesejaterannya, sesuaia dengan kondisi kesehtannya. Klien dinyatakan terganggu perawtaan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan dirinya.
 ( Sumber: Dr.Amino Gondohutomo, 2008 )

II.    Proses terjadinya masalah

A.    Faktor Predisposisi
§  Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan inisiatif terganggu
§  Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri
§  Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwadengan kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya danlingkungan termasuk perawatan diri
§  Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuanperawatan diri lingkungannya. Situasilingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri

B.           Faktor Predispitasi
Merupakan factor presiptasi deficit perawatan diri adalah kurang penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah, lemas yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri.
Menurut Depkes (2000:59) factor- factor yang mempengaruhi personal hygienea adalah:
§  Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya: dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli kebersihan.
§  Praktik sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan personal hygiene
§  Status sosial ekonomi
Personl hygiene memerluka alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, shampo dan alat mandi semuanya memerluka uang untuk menyediakannya.
§  Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien menderita diabetes mellitus ia harus menjaga kebersihan kakinya
§  Budaya
Disebagian masyarakat jika individu sakit tidak boleh dimandikan
§  Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan seorang mengunakan produk tertentu dalam perawatan diri seperti penggunaan sabun , shampo dan lain-lain
§  Kondisi fisik atau psikis
Pada keadaan tertentu atau sakit kemampuan untuk melakukannya

C.           Jenis-Jenis Perawatan Diri
§  Kurang perawatan diri : Mandi atau kebersihan
Gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas mandi maupun kebersihan diri
§  Kurang perawatan diri : Mengenakan pakaian atau berhias
Gangguan kemampuan memakai pakaian dan aktifitas berdanadan sendiri
§  Kurang perawatan diri : Makan
Gangguan kemampuan untuk menunjukan aktifitas makan
§  Kurang perawatan diri : Toileting
Gangguan kemampuanuntuk melakukan atau menyelesaikan toileting sendiri (sumber : nurjannah: 2004, 79 )

D.    Rentang Respon



           
E.     Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang biasa digunaka oleh klien adalah:
o   Regresi
o   Penyangkalan
o   Isolasi diri, menarik diri
o   Intelektualisasi

III.             A. Pohon Masalah

Resiko Gsp Halusinas



 Isolasi social 
 Harga Diri Rendah


B.     Masalah Keperawatan dan data yang perlu dikaji
GSP :Defisit Perawatan Diri                                                                                                         
          DS  : 
§  Klien mengatakan dirinya malas mandi karena airnya dingin,atau di RS tidak tersedia alat mandi.
§  Klien mengatakan dirinya malas berdandan.
§  Klien mengatakan ingin disuapi makan
§  Klien mengatakan jarang memberiskan alat kelaminya setelah BAK maupun BAB.

 DO  : 
§  Ketidak mampuan mandi atau membersihkan diri ditandai dengan rambut kotor,gigi kotor,kulit berdaki,dan berbau serta kuku panjang dan kotor.
§  Ketidak mampuan berpakaian            atau berhias ditandai dengan rambut acak-acakan,pakaian kotor dan tidak rapi,pakaian tidak sesuai tidak bercukur ( laki-laki ) atau tidak berdandan ( wanita ).
§  Ketidak mampuan makan secara mandiri ditandai dengan ketidak mampuan mengambil makan sendiri,makan berceceran,dan makan tidak pada tempatnya.
§  Ketidak mampuan BAB atau BAK secara mandiri ditandai BAK atau BAB tidak pada tempatnya,tidak membersihkan diri dengan baik setelah BAB atau BAK.

IV.             Diagnosa Keperawatan

§  Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
§  Defisit perawatan diri
§  Isolasi sosial

V.                Rencana Tindakan Keperawatan

Terlampir
DAFTAR PUSTAKA

Keliat. Budi Anna. 2006. Proses keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Santosa, Budi. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda, 2005-2006. Jakarta: Prima Medika.
Perry, Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.
Stuart, Gail W. 2006. Buku Saku keperawatan Jiwa edisi 5. Jakarta: EGC